25 Mei 2012

Kapal Surya Pertama Pecahkan Rekor Dunia

Kapal bertenaga surya MS Turanor saat melintasi salah satu perairan.
Monaco, Padek—Petua­lang asal Swiss Raphael Dom­jan, 40, berhasil membuk­tikan bahwa kapal tenaga surya ternyata bisa diandal­kan. Selama 585 hari, dia berhasil membawa kapal MS Turanor melewati badai, pe­rom­pak, dan mendung dalam upayanya mengelilingi dunia dengan mengandalkan sinar matahari (tenaga surya).

Turanor merupakan ka­pal hasil karya Domjan. Isti­lah yang berarti kekuatan matahari itu diambil dari trilogi Lord of the Rings karya JRR Tolkein. Memiliki bobot seberat seekor ikan paus sepanjang 30 meter, kapal itu dilengkapi dengan panel pe­nye­rap tenaga surya selebar dua kali lapangan tenis.

Setelah penggalangan da­na se­lama delapan tahun, pro­ses pem­buatan yang meng­ha­bis­kan waktu 64 ribu jam, dan 19 bulan berlayar di samudera, Turanor mencatat sejarah pada 6 Mei lalu. Ketika itu, Domjam bersama Turanor merapat di Pelabuhan Hercules, Monaco, dan meng­akhiri pelayaran pertama me­nge­lilingi dunia.

Dari pesisir pantai Miami, AS, menuju Mumbai, India, Domjan bersama empat kru telah mengunjungi 28 negara saat berlayar dengan Turanor. ”Kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa teknologi (kapal surya) bukanlah fiksi ilmiah. Turanor mem­buk­ti­kan, semuanya nyata dan da­pat membantu kita mengubah pandangan bahwa teknologi ini bisa dipraktikkan sekarang. Tidak perlu menunggu lama,” paparnya, seperti dirilis CNN, Rabu (23/5).

Setelah berlayar sejauh 50 ribu kilometer, Turanor juga masuk buku rekor Guinness World Records. Kapal pesiar catamaran sepanjang 30 meter dan lebar 15,2 meter itu meme­cahkan lima rekor dunia dengan sekaligus. Yakni, pelayaran terjauh dengan tenaga surya, circumnavigation surya per­tama, kapal tenaga surya ter­cepat melintasi Laut China Se­latan, kapal surya tercepat melintasi Samudera Atlantik, dan kapal surya terbesar di dunia.

Turanor dilengkapi panel surya seluas 536 meter persegi. Itu merupakan batere lithium isi ulang terbesar di dunia. Menyimpan cukup banyak tenaga, Turanor dapat berlayar lima hari penuh meskipun tidak ada sinar matahari.

Te­tapi, kecepatan mak­si­mal­nya 7,5 knot (sekitar 14 kilom­eter per jam). Pem­bua­tan kapal itu meng­habiskan USD 16 juta (sekitar Rp 147,2 miliar). (CNN/cak/dwi/jp­nn)

http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=28908