
lady gaga. merdeka.com/internet meme
Rencana konser Lady Gaga di Jakarta
terus menuai kontroversi. Setelah beberapa waktu lalu peluang artis asal
Amerika Serikat itu untuk menggelar konser di Jakarta seakan tertutup,
kini angin segar sepertinya mulai datang.
Pasalnya, Mabes Polri mengaku bersedia mengeluarkan izin konser, jika pihak penyelenggara konser dapat memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan.
"Kita berharap panitia bisa melengkapi aturan tersebut silakan dilengkapi persyaratan bila perlu diperlihatkan kepada masyarakat dengan jaminan bahwa apa yang dikhawatirkan selama ini tidak benar dan itu tidak bermasalah," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Saud Usman Nasution.
Hal ini jelas berbeda dengan sikap Polri sebelumnya. Saat itu Polri mengaku tidak akan mengizinkan konser pelantun tembang 'Just Dance' itu digelar di Jakarta. Hal itu dikarenakan desakan sejumlah ormas Islam yang menilai penampilan Lady Gaga vulgar.
"Mabes Polri tidak memberikan izin pelaksanaan. Kalau masih diteruskan akan kami proses," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution, di Mabes Polri, Selasa (15/5) lalu.
Sikap Polri itu langsung memancing reaksi dari pihak yang kontra terhadap konser artis asal Amerika Serikat itu. Salah satunya adalah Front Pembela Islam (FPI).
FPI mengancam akan memblokade setiap jalur masuk menuju Gelora Bung Karno (GBK), jika Polri mengeluarkan izin pelaksanaan konser tersebut.
"Bila Mabes Polri mengeluarkan izin penyelenggaraan konser Lady Gaga, maka FPI Jakarta akan melakukan aksi blokade di sekitar Gelora Bung Karno. Upaya tersebut, bilamana diperlukan akan dilakukan sejak pagi sebelum konser digelar," kata Sekretaris DPD FPI Jakarta, Habib Novel Ba Mu'min, Senin (21/5).
Tak hanya itu, FPI juga mengaku telah membeli 157 tiket konser Lady Gaga. Namun, pembelian tiket tersebut bukan untuk menonton, melainkan salah satu cara FPI untuk membatalkan acara tersebut.
"Sebisa mungkin kita batalkan. Apa yang bisa kita lakukan di dalam kita lakukan," kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang FPI Bekasi, Murhali Barda, Senin (21/5).
Hingga saat ini, kejelasan nasib konser Lady Gaga belum dapat dipastikan. Ketegasan Polri dalam kasus ini pun diperlukan, agar tak berlarut-larut menjadi polemik.
[did]Pasalnya, Mabes Polri mengaku bersedia mengeluarkan izin konser, jika pihak penyelenggara konser dapat memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan.
"Kita berharap panitia bisa melengkapi aturan tersebut silakan dilengkapi persyaratan bila perlu diperlihatkan kepada masyarakat dengan jaminan bahwa apa yang dikhawatirkan selama ini tidak benar dan itu tidak bermasalah," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Saud Usman Nasution.
Hal ini jelas berbeda dengan sikap Polri sebelumnya. Saat itu Polri mengaku tidak akan mengizinkan konser pelantun tembang 'Just Dance' itu digelar di Jakarta. Hal itu dikarenakan desakan sejumlah ormas Islam yang menilai penampilan Lady Gaga vulgar.
"Mabes Polri tidak memberikan izin pelaksanaan. Kalau masih diteruskan akan kami proses," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution, di Mabes Polri, Selasa (15/5) lalu.
Sikap Polri itu langsung memancing reaksi dari pihak yang kontra terhadap konser artis asal Amerika Serikat itu. Salah satunya adalah Front Pembela Islam (FPI).
FPI mengancam akan memblokade setiap jalur masuk menuju Gelora Bung Karno (GBK), jika Polri mengeluarkan izin pelaksanaan konser tersebut.
"Bila Mabes Polri mengeluarkan izin penyelenggaraan konser Lady Gaga, maka FPI Jakarta akan melakukan aksi blokade di sekitar Gelora Bung Karno. Upaya tersebut, bilamana diperlukan akan dilakukan sejak pagi sebelum konser digelar," kata Sekretaris DPD FPI Jakarta, Habib Novel Ba Mu'min, Senin (21/5).
Tak hanya itu, FPI juga mengaku telah membeli 157 tiket konser Lady Gaga. Namun, pembelian tiket tersebut bukan untuk menonton, melainkan salah satu cara FPI untuk membatalkan acara tersebut.
"Sebisa mungkin kita batalkan. Apa yang bisa kita lakukan di dalam kita lakukan," kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang FPI Bekasi, Murhali Barda, Senin (21/5).
Hingga saat ini, kejelasan nasib konser Lady Gaga belum dapat dipastikan. Ketegasan Polri dalam kasus ini pun diperlukan, agar tak berlarut-larut menjadi polemik.
http://www.merdeka.com/peristiwa/konser-lady-gaga-polri-kompromi-fpi-meradang.html